Hi teman-teman blog, mampirlah sedikit diceritaku
di wattpad
https://www.wattpad.com/user/kolangkaleng
terimakasih teman-teman.
ig : @riapanjat
Hi teman-teman blog, mampirlah sedikit diceritaku
di wattpad
https://www.wattpad.com/user/kolangkaleng
terimakasih teman-teman.
ig : @riapanjat
"kring..."
"kringg..."
"kringgg..."
Ku cari-cari asal suara itu, aku pikir suara dari handphone ku.
"Buuu... ada yang telepon di hp ibu" teriakku dari ruang tengah.
Akhirnya ibu menerima panggilan itu, ku lihat dari mimik wajahnya sumringah. mungkin ibu mendapat undian mobil gratis.
"Siapa yang nelpon ibu? senang banget kelihatannya", tanya ku penasaran.
"Teman ayahmu dari kampung" ibu jawab dengan senyum khasnya.
"Ada apa ?"
"Anak nya mau menikah pertengahan bulan September ini".
"Ooh, lalu mengapa sebahagia itu? padahal kabarnya biasa saja".
"Iya sih, kenapa ibu bahagia ya ? ibu juga bingung, kamu ikut ibu yaa, pasti ayah mu tak mau menemani ibu".
"baiklah nyonya" dengan malas aku menuruti ibu, biarlah supaya ada teman ngobrol ibu dalam perjalanan nanti.
"Ehh...Mika, yang menikah punya adik laki-laki loh kaya nya usianya diatas mu sedikit, kelihatannya cocok"
"ngawur banget sih bu... udah ah, Mika mau lanjut nugas".
(-2 hari sebelum hari H)
Aku dan ibu sudah packing dan tinggal menunggu pak supir menyiapkan mobil yang akan kami kendarai ke kampung.
Sesampainya di kampung halaman, aku menyapa dengan ramah keluarga yang akan berbahagaia itu.
Dari tadi rasanya ada yang menatapku tajam, aku hanya menundukkan kepala. Bukan aku takut dengan mata legam itu, hanya aku malas saja lebih baik aku melihat beranda instagramku.
Aku merasa agak jengah, apa mau nya menatapku begitu ?. Ku angkat kepalaku, Pandangan kami bertabrakan menjadi satu, dengan malas kau memutar bola mataku, sempat ku lihat senyum manisnya bak gulali kalau kata sahabatku. Ternyata dia yang waktu lalu ibuku ceritakan.
...
Tak lama menunggu, akhirnya acara pernikahan selesai. sudah waktunya kembali kerumah teman ayah, aku sudah gerah mengenakan kebaya ini ingin sekali menggantinya dengan kaos hitam kesukaanku.
"Kamu di antar duluan ya sama Michael, Michael tolong antar Mika ya dia udah gerah dengan kebaya nya hehehe". Dengan renyahnya ibuku tertawa dengan cowok tebar pesona itu, males banget rasanya.
"baik tan"
males banget demi apapun.
Ku hanya diam saja sesekali menatap keluar jendela memperhatikan sawah-sawah di inggir jalan sambil mendengar radio yang sejak tadi mengoceh tanpa lelah.
"Aku Michael" apa-apaan ku pikir juga suara radio, ternyata cowok sebelahku. ku anggukan kepalaku tanda aku meresponnya, aku harus sopan karena dia lebih tua dariku.
"Mika laper gak ?"
"Haa..eh nggak tuh" demi naruto ngapain nanya-nanya.
"Mika mau jalan-jalan dulu gak ?" ucapnya tanpa menoleh kearahku sedikitpun
"Emang boleh ?"
"Bolehlah". jawabnya dengan sarkas diiringi senyumnya, aku pikir dia lelaki kardus.
Waktu begitu cepat mengalir, banyak sekali yang kami bicarakan dalam perjalanan sesekali kami berhenti menatap sawah hijau yang menguning hingga berhenti mencicipi kelapa muda di pinggir jalan.
Mulai membicarakan masa kuliah ku bagaimana, kerjanya bagaimana, dari hal yang tidak pentingpun kami bicarakan. Dia begitu ramah dan aku nyambung ngobrol dengannya, sampai-sampai kami bertukar nomor wattshapppp.
Hahahha mengapa rasanya degdegan, mungkin karena ia orang baru yang saja aku kenal.
Keesokan harinya...
Waktunya aku dan ibu berpamitan pulang rasanya ingin berlama-lama disini,tapi aku tak tau alasannya rasanya ingin saja.
Satu bulan berlalu aku dan Michael masih bertukar kabar, hampir setiap malam kami bertukar cerita. ku dengar tawa renyahnya yang menular.
Hingga akhirnya ku dengar kabar bahagia dari keluarganya ia akan melangsungkan pertunangan dengan wanita yang menarik perhatiannya.
Aku pikir ia sungguh, ternyata hanya singgah.
Napasku memburu Peluhku bercucuran Rasanya kakiku sudah mati rasa Ingatanku kembali berputar tanpa henti. "Nintaaa, bangun kau harus ke...